Rabu, 12 Desember 2012

METODE PENGAJARAN BAHASA INGGRIS

1. Metode Langsung (Direct Method)
Direct artinya langsung. Direct method atau model langsung yaitu suatu cara mengajikan materi pelajaran bahasa asing di mana guru langsung menggunakan bahasa asing tersebut sebagai bahasa pengantar, dan tanpa menggunakan bahasa anak didik sedikit pun dalam mengajar. Jika ada suatu kata-kata yang sulit dimengerti oleh anak didik, maka guru dapat mengartikan dengan menggunakan alat peraga, mendemontstrasikan, menggambarkan dan lain-lain.
Demikian halnya kalau kita perhatikan seorang ibu mengajarkan basah kepada anak-anaknya langsung dengan mengajarinya, menuntunnya mengucapkan kata per kata, kalimat per kalimat dan anaknya menurutinya meskipun masih terihat lucu. Misalnya ibunya mengajar “Ayah” maka anak tersebut menyebut “Aah” dan seterusnya. Namun lama kelamaan si anak mengenali kata-kata itu dan akhirnya ia mengerti pula maksudnya
Ciri-ciri metode ini adalah :
Materi pelajaran pertama-tama diberikan kata demi kata, kemudian struktur kalimat
Gramatika diajarkan hanya bersifat sambil lalu, dan siswa tidak dituntut menghafal rumus-rumus gramatika, tapi yang utam adalah siswa mampu mengucapkan bahasa secara baik
Dalam proses pengajaran senantiasa menggunakan alat bantu (alat peraga) baik berupa alat peraga langsung, tidak langsung (bnda tiruan) maupun peragaan melalui simbol-simbol atau gerakan-gerakan tertentu
Setelah masuk kelas, siswa atau anak didik benar-benar dikondisikan untuk menerima dan bercakap-cakap dalam bahasa asing, dan dilarang menggunakan bahasa lain.

2. Metode Berlitz (Berlitz Method)
Metode Berlitz (Berlitz Metode) adakah metode langsung (Direct Method) yang selalu digunakan di sekolah-sekolah Berlitz sebagai metode utama.
Semua sekolah-sekolah Berlitz menggunakan metode langsung (direct Method) ini dalam pengajaran bahasa-bahasa asing di sekolahnya dan bnyak lagi sekolah-sekolah lain di Amerika dan Eropa yang secara rutin menerapkan metode ini.

3. Metode Alami (Natural Method)
Metode alami (Natural Method) disebut demikian karena dalam proses belajar, siswa dibawa ke alam seperti halnya pelajaran bahasa ibu sendiri
Ciri Metode Natural ini antara lain :
Urutan pelajaran mula-mula diberikan melalui menyimak/mendengarkan (listening) baru kemudian percakapan (speaking), membaca (reading) menulis atau (writing) terahir baru gramatika
Pelajaran disajikan mula-mula memperkenalkan kata-kata yang sederhana yang telah diketahui oleh anak didik, kemudian memperkenalkan benda-benda mulai dari benda-benda yang ada di dalam kelas, dirumah dan luar kelas, bahkan mengenal luar negeri atau negara-negara asing terutama Timur Tengah.
Alat peraga dan kamus yang dapat digunakan sewaktu-waktu sangat diperlukan, misalnya untuk menjelaskan dan mengartikan kata-kata sulit dalam bahasa asing, dan memperbanyak perbendaharaan kata-kata atau memperkaya Vocabulary sebagai syarat utama menguasai bahasa asing

4. Metode Percakapan (Conversation Method)
Yaitu mengajarkan bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa Arab atau bahasa-bahasa lainnya yang cara langsung mengajak murid-murid bercakap-cakap/berbicara di dalam bahasa asing yang sedang diajarkan ini. Tentunya dimulai dengan kata-kata atau kalimat-kalimat atau ungkapan-ungkapan yang biasa berlaku pada kegiatan-kegiatan sehari-hari, seperti : Good Morning, How are you? What are you doing? Can you speak English? Dan sebagainya; atau kalimat-kalimat, percakapan di dalam kelas di sekitar sekolah, dirumah di kantor dan sebagainya; semakin lama semakin meluas dan beragam.

5. Metode Phonetic (Mendengar dan Mengucapkan)
Metode ini mengutamakan ear training dan speak training yaitu cara menyajikan pelajaran bahasa asing melalui latihan-latihan mendengarkan kemudian diikuti dengan latihan-latihan mengucapkan kata-kata dan kalimat dalam bahasa asing yang sedang dipelajari.
Langkah-langkah pelaksanaan metode ini yang dapat dilakukan :
Guru membacakan bacaan-bacaan bahasa asing di depan kelas, atau membuka/menghidupkan acara bacaan berupa radio kaset/video, siswa mendengarkan dan memperhatikan baik-baik acara bacaan ini dengan cermat, serius (tidak ada yang main-main saat pembacaan itu), siswa harus memperhatikan betul langgam dan intonasi, serta gerak-gerik bentuk mimik tertentu dalam bacaan

6. Metode Practice – Theory
Metode ini sesuai dengan namanya, lebih menekankan pada kemampuan praktis dari teori. Perbandingan dapat berupa 7 unit materi praktis dan 3 unit materi yang bersifat teoritis. Belajar bahasa asing lebih dulu dan mengutamakan praktek, lalu diiringi dengan teori (tata bahasa).

7. Metode Membaca (Reading Method)
Metode membaca (Reading Method) yaitu menyajikan materi pelajaran dengan cara lebih dulu mengutamakan membaca, yakni guru mula-mula membacakan topik-topik bacaan, kemudian diikuti oleh siswa anak didik. Tapi kadang-kadang guru dapat menunjuk langsung anak didik untuk membacakan pelajaran tertentu lebih dulu, dan tentu siswa lain memperhatikan dan mengikutinya.
Teknik metode membaca (Reading Method) ini dapat dilakukan dengan cara guru langsung membacakan materi pelajaran dan siswa disuruh memperhatikan/ mendengarkan bacaan-bacaan gurunya dengan baik, setelah itu guru menunjuk salah satu di antara siswa untuk membacakannya, dengan jalan berganti-ganti (bergiliran).

8. Metode Bicara Lisan (Oral Method)
Metode ini adalah hampir sama dengan metode phonetic dan reform method, tetapi pada orak method adalah menitikberatkan pada latihan-latihan lisan atau penuturan-penutuan dengan mulut. Melatih untuk bisa lancar berbicara (fluently), keserasian dan spontanitas
Melatih lisan/mulut agar pengucapan bahasa asing itu bisa tepat bunyi, tidak kedengaran janggal. Latihan-latihan Sistem bunyi melalui bibir, melatih tepatnya keluarnya huruf-huruf kerongkongan, huruf-huruf di ujung atau di pangkal lidah dan sebagainya
Latihan-latihan menyusun kata-kata membuat kalimat sendiri dan sebagainya, semua dilakukan dengan mengaktifkan bicara lisan, oral, speaking
Target yang hendak dicapai melalui metode ini ialah keammpuan dan kelancaran berbahasa lisan atau berbicara lisan atau berkomunikasi langsung sebagai fungsi utama bahasa. Prinsip metode ini ialah : Teach the language, don’t teach only about the language.

9. Metode Praktek Pola-pola Kalimat (Pattern-Practice Method)
Penerapan terpenting metode ini ialah dengan melatih murid-murid secara praktek langsung mengucapkan pola-pola kalimat yang sudah tersusun baik betul, atau mengerjakan sebagaimana yang dimaksud oleh pola kalimat tersebut.
Jenis  (Permainan) Games  pembelajaran bahasa Inggris atau Games untuk mengajar agar proses belajar lebih menyenangkan. Berikut ini adalah kumpulan game atau permainan pembelajaran yang bisa di berikan oleh guru dalam pembelajaran bahasa Inggris agar anak lebih fun dan belajar jadi lebih interaktif.

1. Action Game

Anak-anak menirukan gerakan yang disebutkan dalam cerita. Misalnya untuk cerita The Very Hungry Caterpillar (lihat lampiran untuk teks lengkap dan saksikan dalam seminar bentuk fisik bukunya) karangan Eric Carle (bisa di-download dari website pribadi Eric Carle), kita bisa mereviu kembali siklus metamorfosis kupu-kupu dengan melakukan hal berikut ini:
Telur: suruh anak-anak memegang lutut mereka dan jongkok serta melingkarkan tubuh mereka seakan-akan mereka adalah telur.
Ulat: bergerak-geraklah dan menggeliut seperti ulat.
Kepompong: merangkak menuju sleeping bag (atau kalau tidak ada bisa diganti dengan sarung) dilengkapi dengan berbagai macam kain berwarna-warni.
Kupu-kupu: anak-anak muncul dari dalam sarung tersebut dengan mengibas-ngibaskan kain-kain berwarna-warni tersebut seakan-akan mereka adalah kupu-kupu yang baru saja menetas dari kepompong.

2. What’s missing?

Permainan ini dapat digunakan untuk menghapalkan kosakata yang baru saja dipelajari/disebutkan dalam cerita namun tidak dengan „menghapal tradisional‟. Caranya adalah dengan menggunakan gambar yang ditempelkan pada papan tulis. Jumlah gambarnya bisa disesuaikan dengan jumlah siswa tapi sebaiknya batasi sampai dengan 10 gambar. Mintalah anak-anak untuk melihat gambar-gambar tersebut dan berusaha mengingatnya kemudian minta mereka menutup mata sementara itu ambillah beberapa gambar di papan. Kemudian minta mereka untuk membuka mata kembali dan menyebutkan apa yang hilang. Tanyakan “What‟s missing?” pada salah satu anakkemudian ajukan pertanyaan lanjutan dengan “Is he or she right?” Apabila jumlah siswa dalam kelas banyak maka mereka bisa dibagi dalam dua kelompok dan lakukan prosedur seperti di atas secara bergantian oleh tim-tim tersebut. Setiap kali seorang anak dari sebuah tim menjawab dengan benar maka tim tersebut mendapat poin.

3. Simon says

Gambar-gambar yang tadi dibuat untuk permainan di atas (2) bisa dipakai pula untuk permainan ini. Caranya: “Simon says show me a plum!” “Simon says put the plum down‟” “Simon says put the oranges in the basket”

4. Hide and Seek

Seorang anak diminta untuk meninggalkan kelas sementara yang lainnya menyembunyikan sebuah barang. Kemudian anak tersebut diminta kembali dan menerka di mana barang tersebut disembunyikan. Contoh: “Is it under the table?” Kegiatan ini bisa digunakan untuk melatih penggunaan preposition dan kata benda (noun).

5. Miming

Seorang anak dapat memperagakan seekor binatang, pekerjaan, atau apa saja yang dia pilih, teman-teman lain harus menerka apa yang sedang mereka peragakan tersebut. Contoh: “Is it …..?” “Are you a ….?”

6. bingo

siapkan gambar dan gantungkan pada papan. Kemudian siapkan grid (tabel berisi 9 kotak/3X3). Mintalah anak-anak untuk memilih beberapa gambar yang digantung pada papan tadi dalam kotak yang sudah disiapkan tadi. Satu kotak satu gambar berbeda. Setelah siap, tunjuk salah satu gambar di papan sercara acak dan katakanlah “This is a….”. mintalah anak-anak untuk melihat tabel mereka dan jika mereka memiliki gambar tersebut maka mereka harus mengatakan “I‟ve got a…” kemudian menutup kotak tersebut dengan kertas/dadu/dll. Anak yang berhasil menutup seluruh kotaknya adalah pemenang permainan Bingo ini.

7. Whisper race

Anak-anak dibagi ke dalam beberapa tim. Salah satu anak dari setiap tim diberi daftar kata-kata yang harus mereka hapalkan kemudian whisper (berbisik) pada teman di belakangnya kata-kata tersebut. Kemudian anak berikutnya harus melakukan hal yang sama sampai pada anak terakhir dalam tim. Kemudian anak yang terakhir tadi harus melihat daftar aslinya dan membandingkan apa saja yang hilang atau berubah.

8. Market game

Seorang anak memulai permainan ini dengan mengatakan “I went to market and bought a pie.” Anak berikutnya harus melanjutkan dengan menambahkan satu benda lagi pada kalimat tersebut. “I went to market and bought a pie and chocolate cake.” Lakukan hal serupa untuk anak berikutnya. Kesimpulan Kegiatan yang menyenangkan melalui games merupakan keniscayaan dalam pengajaran bahasa Inggris untuk anak, namun perlu diperhatikan jangan sampai kita terjebak dalam kondisi “yang penting anak senang dan rame”. Selalu perhatikan proses pembelajaran dan pemerolehan bahasa yang bisa dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan tersebut, salah satunya dengan cara membuat lesson plan yang direncanakan secara matang dengan memperhatikan latar belakang dan kondisi siswa.

2 komentar: