Rabu, 12 Desember 2012

PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN

I.    PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan merupakan gejala sosial yang dialami oleh setiap masyarakat. Masyarakat memiliki kecenderungan untuk semakin maju dan berkembang, seiring dengan kemajuan pola pikir dan tingkat kemampuannya.
Pada dasarnya Manusia tidak pernah merasa puas dengan keadaan yang ada sekarang. Melalui interaksinya dengan manusia dan alam sekitarnya, manusia menyadari dan menemukan sesuatu yang lain, yang harus dilakukan untuk mengubah dan memperbarui hidupnya yang disesuaikan dengan perkembangan pola pikir dan kemampuan yang dimilikinya.
Perubahan sosial adalah proses di mana terjadi perubahan struktur dan fungsi suatu sistem sosial. Perubahan tersebut terjadi sebagai akibat masuknya ide-ide pembaruan yang diadopsi oleh para anggota sistem sosial yang bersangkutan. Proses perubahan sosial biasa tediri dari tiga tahap:
1.    Invensi, yakni proses di mana ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan
2.    Difusi, yakni proses di mana ide-ide baru itu dikomunikasikan ke dalam sistem sosial.
3.    Konsekuensi, yakni perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem sosial sebagai akibat pengadopsian atau penolakan inovasi. Perubahan terjadi jika penggunaan atau penolakan ide baru itu mempunyai akibat.
Perubahan dilakukan oleh manusia menuju ke sebuah keadaan baru yang berbeda dengan keadaan sebelumnya. Perubahan dimaksudkan untuk meningkatkan taraf dan derajat kehidupannya, baik secara moral maupun materil.
Kurt Lewin dikenal sebagai bapak manajemen perubahan, karena ia dianggap sebagai orang pertama dalam ilmu sosial yang secara khusus melakukan studi tentang perubahan secara ilmiah. Konsepnya dikenal dengan model force-field yang diklasifikasi sebagai model power-based karena menekankan kekuatan-kekuatan penekanan. Menurutnya, perubahan terjadi karena munculnya tekanan-tekanan terhadap kelompok, individu, atau organisasi. Ia berkesimpulan bahwa kekuatan tekanan (driving forces) akan berhadapan dengan penolakan (resistences) untuk berubah. Perubahan dapat terjadi dengan memperkuat driving forces dan melemahkan resistences to change.
Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengelola perubahan, yaitu:
(1)    Unfreezing, merupakan suatu proses penyadaran tentang perlunya, atau adanya
kebutuhan untuk berubah,
(2)    Changing, merupakan langkah tindakan, baik memperkuat driving forces maupun
memperlemah resistences, dan
(3)    Refreesing, membawa kembali kelompok kepada keseimbangan yang baru (a new dynamic equilibrium).

 Pada dasarnya perilaku manusia lebih banyak dapat dipahami dengan melihat struktur tempat perilaku tersebut terjadi daripada melihat kepribadian individu yang melakukannya. Sifat struktural seperti sentralisasi, formalisasi dan stratifikasi jauh lebih erat hubungannya dengan perubahan dibandingkan kombinasi kepribadian tertentu di dalam organisasi.
Pengertian perubahan sosial menurut para ahli diuraikan dibawah ini diantaranya:
1. Kingsley Davis
Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
2. Robert Mac Iver
Perubahan sosial adalah perubahan dalam hubungan sosial atau perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial.
3. Samuel Koenig
Perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.
4. J.P. Gillin dan J.L. Gillin
Perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan materiil, komposisi penduduk, dan ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuanpenemuan baru dalam masyarakat.
5. Hans Garth dan C. Wright Mills
Perubahan sosial adalah apapun yang terjadi (baik itu kemunculan, perkembangan ataupun kemunduran), dalam kurun waktu tertentu terhadap peran, lembaga, atau tatanan yang meliputi struktur sosial.

Pengembangan sosial AUD melalui bermain

A.    Hakikat bermain bagi AUD
Para pakar sering mengatakan bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Bermain terungkap dalam berbagai bentuk bila anak-anak sedang beraktivitas. Mereka bermain ketika bernyanyi, menggali tanah, membangun balok warna-warni atau menirukan sesuatu yang dilihat. Bermain dapat berupa bergerak, seperti berlari, melempar bola, memanjat atau kegiatan berfikir, seperti menyusun puzzle, atau mengingat kata-kata sebuah lagu. Dapat pula melakukan bermain kreatif dengan menggunakan krayon, plastisin atau tanah liat.
Dalam kehidupan anak, bermain mempunyai arti yang sangat penting. Dapat dikatakan bahwa setiap anak sehat selalu mempunyai dorongan untuk bermain sehingga dapat dipastikan bahwa anak yang tidak bermain sehingga dapat dipastikan bahwa anak yang tidak bermain pada umumnya dalam keadaan sakit, jasmaniah ataupun rohaniah.
Para ahli berkesimpulan bahwa anak adalah makhluk aktif dan dinamis. Kebutuhan-kebutuhan jasmaniah dan rohaniahnya anak yang mendasar sebagian besar dipenuhi melalui bermain, baik bermain sendiri maupun bersama-sama dengan teman ( kelompok ). Jadi bermain itu merupakan kebutuhan anak.
Arti bermain bagi anak berdasarkan pengamatan , pengalaman dan hasil penelitian para ahli dapat dikatakan bahwa bermain mempunyai arti sebagai berikut :
1.    Anak memperoleh kesempatan mengembangkan potensi-potensi yang ada padanya
2.    Anak akan menemukan dirinya, yaitu kelemahan dan kekuatan dirinya, kemampuannya, serta minat dan kebutuhannya
3.    Memberikan peluang bagi anak untuk berkembang seutuhnya, baik fisik, intelektual, bahasa dan perilaku ( psikologi dan emosional )
4.    Anak terbiasa menggunakan seluruh aspek indranya sehingga terlatih dengan baik
5.    Secara alamiah memotivasi anak mengetahui sesuatu lebih mendalam lagi

Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan, memanfaatkan objek-objek  yang dekat dengannya sehingga pembelajaran menjadi bermakna karena sebab-sebab berikut ini :
1.    Bermain itu belajar
Kemampuan intelektual ( daya pikir ) anak sebagian besar dikembangkan dalam kegiatan bermain. Melalui bermain anak memperoleh kesempatan menemukan serta bereksperimen dengan alam sekitarnya. Melalui bermain anak memperoleh kesempatan pengalaman yang makin memperjelas hal-hal yang mereka pelajari dikelas atau dirumah. Bermain juga menumbuhkan rasa ingin menyelidiki yang akan memperkaya pengertiannya. Keinginan menyelidiki ini akan terus berlanjut dalam hidupnya.
2.    Bermain itu bergerak
Kegiatan-kegiatan di yang dilakukan PAUD untuk merangsang anak menggunakan motorik kasar maupun motorik halus yang dapat dilakukan melalui aktifitas bermain, baik dengan alat maupun tanpa alat. Bermain juga mengembangkan kesadaran anak akan kemampuan tubuhnya ketika ia menggunakannya dalam kegiatan sehari-hari. Demikian juga halnya dengan pengembangan otot besar untuk motirik kasar, seperti melompat, memanjat, menggelinding, berlari dan sebagainya. Pengalaman anggota tubuh selama aktifitas bermain menjadikan anak-anak mengembangkan keterampilan bergerak serta merasa percaya diri dengan kekuatan tubuhnya.
3.    Bermain membentuk perilaku
Saat bermain tampak jelas perkembangan perilaku anak. Program kegiatan belajar di PAUD dipadukan dalam sebuah kegiatan pembelajaran yang utuh mencakup program dalam rangka pembentukan perilaku melalu pembiasaan serta progrram pengembangan pengetahuan dasar. Pembentukan perilaku melalui pembiasaan serta pembelajaran tersebut meliputi moral dan nilai-nilai agama, emosi dan perasaan, kemampuan bersosialisasi dan disiplin dengan tujuan agar anak tumbuh dengan matang dan mandiri.

BAHAYA LISTRIK BAGI ANAK

Listrik , Bahaya dan Pencegahannya
Bahaya listrik dibedakan menjadi dua, yaitu bahaya primer dan bahaya sekunder.
1.    Bahaya primer adalah bahaya-bahaya yang disebabkan oleh listrik secara langsung, seperti bahaya sengatan listrik dan bahaya kebakaran atau ledakan.
2.    Sedangkan bahaya sekunder adalah bahaya-bahaya yang diakibatkan listrik secara tidak langsung. Namun bukan berarti bahwa akibat yang ditimbulkannya lebih ringan dari yang primer. Contoh bahaya sekunder antara lain adalah tubuh/bagian tubuh terbakar baik langsung maupun tidak langsung, jatuh dari suatu ketinggian, dan lain-lain.
Bahaya-bahaya dari listrik
Energi listrik jelas dibutuhkan pada saat ini, tetapi selain memberikan manfaat juga mempunyai potensi yang dapat membahayakan peralatan dan kita sendiri seperti :
 

1. Kebakaran                           
Energi listrik menimbulkan panas, dan apabila panas ini berlebihan mengakibatkan isolasi dari kabel listrik menjadi rusak yang bahkan akan timbul api yang dapat menjadi kebakaran. Kita tahu bahwa kilang PT Badak adalah kilang pencairan gas alam yang punya resiko terjadinya kebocoran gas yang mengarah kepusat-pusat distribusi listrik (MCC) atau terminal-terminal listrik yang bisa berakibat kebakaran / peledakan yang diakibatkan adanya potensi terjadinya percikan api .