Listrik , Bahaya dan Pencegahannya
Bahaya listrik dibedakan menjadi dua, yaitu bahaya primer dan bahaya sekunder.
1. Bahaya primer adalah bahaya-bahaya yang disebabkan oleh listrik secara langsung, seperti bahaya sengatan listrik dan bahaya kebakaran atau ledakan.
2. Sedangkan bahaya sekunder adalah bahaya-bahaya yang diakibatkan listrik secara tidak langsung. Namun bukan berarti bahwa akibat yang ditimbulkannya lebih ringan dari yang primer. Contoh bahaya sekunder antara lain adalah tubuh/bagian tubuh terbakar baik langsung maupun tidak langsung, jatuh dari suatu ketinggian, dan lain-lain.
Bahaya-bahaya dari listrik
Energi listrik jelas dibutuhkan pada saat ini, tetapi selain memberikan manfaat juga mempunyai potensi yang dapat membahayakan peralatan dan kita sendiri seperti :
1. Kebakaran
Energi listrik menimbulkan panas, dan apabila panas ini berlebihan mengakibatkan isolasi dari kabel listrik menjadi rusak yang bahkan akan timbul api yang dapat menjadi kebakaran. Kita tahu bahwa kilang PT Badak adalah kilang pencairan gas alam yang punya resiko terjadinya kebocoran gas yang mengarah kepusat-pusat distribusi listrik (MCC) atau terminal-terminal listrik yang bisa berakibat kebakaran / peledakan yang diakibatkan adanya potensi terjadinya percikan api .
2. Peledakan
Pusat-pusat distribusi listrik seperti di SWGR & MCC semua breaker / kontaktor sudah dirancang untuk dapat mengatasi jika terjadinya kelebihan beban ataupun short circuit. Tetapi oleh sesuatu hal dapat terjadi ledakan pada breaker kontaktor ini yang disebabkan oleh cara pengoperasian yang salah , misalnya :
Breaker/kontaktor motor di MCC 4160 Volt ini jenisnya tidak boleh di Switch Off pada keadaan masih ada beban ( Do not open under load).
3. Radiasi
Unit-unit pembangkit listrik (generator) atau distribusi listrik tegangan tinggi sudah pasti ada radiasi yang diakibatkan oleh arus induksi dari kawat penghantarnya.
Sampai saat ini efek radiasi listrik terhadap sel-sel penting dalam tubuh manusia masih diperdebatkan oleh para pakar kelistrikan apakah berbahaya atau tidak.
4. Kematian
Jika seseorang terkena sengatan arus listrik, maka orang itu hanya mampu bertahan sekitar + 3 menit dengan besarnya arus listrik yang mengalir ditubuhnya sebesar 0.40 Ampere, kemudian tidak dapat ditolong lagi / meninggal .
Dampak sengatan listrik bagi manusia antara lain adalah:
• Gagal kerja jantung ( Ventricular Fibrillation), yaitu berhentinya denyut jantung atau denyutan yang sangat lemah sehingga tidak mampu mensirkulasikan darah dengan baik. Untuk mengembalikannya perlu bantuan dari luar.
• Gangguan pernafasan akibat kontraksi hebat (suffocation ) yang dialami oleh paru-paru.
• Kerusakan sel tubuh akibat energi listrik yang mengalir di dalam tubuh,
• Terbakar akibat efek panas dari listrik.
Pencegahan dan penanggulangannya :
1. Kebakaran :
• Yakinkan isolasi kabel tidak terkelupas / pecah atau sambungan terminal tidak kendor yang bisa berakibat terjadinya percikan bunga api. Jika mendapati hal-hal yang demikian segera laporkan dan dibuatkan MWO untuk perbaikan.
• Apabila menjalankan salah satu motor , kemudian motor tersebut trip kembali sebaiknya hanya kita lakukan maximum 2 kali untuk meresetnya dan segera kita informasikan E/S Crew untuk mengecek / memperbaikinya.
• Apabila terjadi kebakaran segera isolasi daerah yang terkena dan gunakan alat pemadam kebakaran yang sesuai untuk memadamkannya.
2. Peledakan :
Yakinkan dulu jenis breaker / kontaktor yang akan kita switch off dan apabila dikehendaki harus menyetop dulu motor nya dari breaker / kontaktornya.
3. Radiasi :
Menurut pakar kelistrikan yang setuju bahaya radiasi listrik , batas aman bagi kita pada jarak + 3 meter dan berada selama 4 jam terus menerus pada lingkungan yang terjangkau radiasi.
4. Kematian :
• Jangan mencoba memegang kabel listrik terbuka, jika kabel itu masih dialiri listrik.
• Harus mematikan sumber arus listriknya apabila ada Maintenance Crew akan bekerja pada peralatan listrik. (Lo-To)
Tindakan yang harus dilakukan apabila terjadi kecelakaan terkena sengatan listrik:
• Jika mungkin putuskan aliran listrik.
• Apabila aliran listrik tidak dapat diputuskan, gunakan potongan kayu atau tali untuk memindahkan sikorban kecelakaan.
• Bila pernapasan korban terhenti berikanlah penapasan buatan dan bila jantungnya berhenti lakukan pijatan kearah jantung dan lanjutkan tindakan ini sampai bantuan kesehatan datang.
• Minta bantuan seseorang untuk mendapatkan bantuan pertolongan pertama dokter / ambulance.
seringkali orang selalu lengah atau tidak peduli dengan bahaya listrik yang tidak di sangka-sangka dapat menimbulkan korban luka bakar maupun korban meninggal dunia.perlu disadari setiap orang tua wajib memberikan pengarahan bagi anak-anaknya tentang bahaya listrik tersebut. beberapa tips untuk menghindari bahaya listrik :
1. jangan bermain layang-layang di sekitar jaringan kabel listrik
2. perhatikan putra-putri anda di rumah, jangan biarkan mereka memainkan kabel atau stop kontak listrik
3. jangan lupa mematikan setrika, bila tidak dipakai
4. jangan membakar sampah tepat dibawah jaringan kabel listrik
5. jangan menyambung sekering yang telah putus dengan serabut kawat, gantilah dengan yang baru
6. putuskan aliran listrik dari alat pembatas dan pengukur ( APP ) bila rumah anda kebanjiran/kebakaran
7. potonglah rantingpohon bila menyentuh kabel listrik di sekitar rumah anda
8. jangan mengaliri arus listrik pada pagar rumah anda, demi alasan keamanan
9. jangan menangkap ikan di empang dengan cara menggunakan aliran listrik ke dalam empang
10. periksa dan gantilah instalsi listrik rumah anda jika telah berumur 5 tahun
11. jika anda melihat kabel putus pada tiang listrik, jangan disentuh sebaiknya menjauhlah dan laporkan secepatnya ke Kantor Area Pelayanan PT PLN( Persero) terdekat.
Jika ada orang yang tersengat listrik dalam kondisi tidak bisa di lepas (menempel pada benda yang terkena arus listrik) :
1. hindari kepanikan
2. Jangan sekali-kali menolongnya dengan menyentuh langsung orang tersebut. Ini dapat berakibat fatal karena anda pun akan ikut tersengat listrik juga.
3. segera matikan sumber listrik (APP)
4. pukul bagian mana orang tersebut yang terkena aliran listrik hingga lepas dengan menggunakan bambu atau kayu atau bahan yang tidak mudah mengalirkan listrik
5. setelah orang tersebut dapat di lepaskan dari sengatan listrik dan dalam keadaan pingsan segera baringkan dan pukul bagian dadanya agar jantungnya berdetak lagi dan darah dapat mengalir kembali ke jantung dan seluruh tumbuh korban.
6. Segera beri minum air gula ini dapat sedikit mengembalikan tenaga korban.
Berikut adalah beberapa tips untuk menghindarkan anak dari bahaya:
Untuk Mencegah Luka Bakar
• Jika di rumah Anda menggunakan pemanas air untuk mandi, awasi jangan sampai anak memasuki kamar mandi dan membuka kran air panas sendirian.
• Jangan gunakan taplak meja atau tatakan piring besar, karena anak-anak dapat menariknya dan menyebabkan minuman atau makanan panas di atasnya tertumpah.
• Selalu tempatkan panci dan wajan ke bagian belakang meja dapur/kompor, jauh dari jangkauan anak.
Untuk Mencegah Cedera Senjata
• Jangan menyimpan senjata api, panah, kelewang, keris, senapan angin dan senjata lainnya di rumah. Anak laki-laki yang lebih besar cenderung suka memainkannya untuk alat bermain atau dipamerkan.
• Bila Anda harus menyimpan senjata di rumah, simpan di tempat yang aman terkunci dan jauh dari jangkauan anak.
Untuk Mencegah Tersetrum
• Tutup semua stop kontak yang terjangkau balita Anda.
• Cabut aliran listrik peralatan rumah tangga yang tidak digunakan.
• Ikat kabel lampu dan perangkat listrik lain dengan penjepit kabel agar tidak dikunyah bayi Anda.
Untuk Mencegah Luka Potong
• Simpan pisau, garpu, gunting, pisau cukur, gergaji dan alat tajam lainnya di laci dengan gerendel pengaman atau di lemari tinggi.
• Jauhkan gelas dan piring kaca dari jangkauan anak.
Bahaya listrik dibedakan menjadi dua, yaitu bahaya primer dan bahaya sekunder.
1. Bahaya primer adalah bahaya-bahaya yang disebabkan oleh listrik secara langsung, seperti bahaya sengatan listrik dan bahaya kebakaran atau ledakan.
2. Sedangkan bahaya sekunder adalah bahaya-bahaya yang diakibatkan listrik secara tidak langsung. Namun bukan berarti bahwa akibat yang ditimbulkannya lebih ringan dari yang primer. Contoh bahaya sekunder antara lain adalah tubuh/bagian tubuh terbakar baik langsung maupun tidak langsung, jatuh dari suatu ketinggian, dan lain-lain.
Bahaya-bahaya dari listrik
Energi listrik jelas dibutuhkan pada saat ini, tetapi selain memberikan manfaat juga mempunyai potensi yang dapat membahayakan peralatan dan kita sendiri seperti :
1. Kebakaran
Energi listrik menimbulkan panas, dan apabila panas ini berlebihan mengakibatkan isolasi dari kabel listrik menjadi rusak yang bahkan akan timbul api yang dapat menjadi kebakaran. Kita tahu bahwa kilang PT Badak adalah kilang pencairan gas alam yang punya resiko terjadinya kebocoran gas yang mengarah kepusat-pusat distribusi listrik (MCC) atau terminal-terminal listrik yang bisa berakibat kebakaran / peledakan yang diakibatkan adanya potensi terjadinya percikan api .
2. Peledakan
Pusat-pusat distribusi listrik seperti di SWGR & MCC semua breaker / kontaktor sudah dirancang untuk dapat mengatasi jika terjadinya kelebihan beban ataupun short circuit. Tetapi oleh sesuatu hal dapat terjadi ledakan pada breaker kontaktor ini yang disebabkan oleh cara pengoperasian yang salah , misalnya :
Breaker/kontaktor motor di MCC 4160 Volt ini jenisnya tidak boleh di Switch Off pada keadaan masih ada beban ( Do not open under load).
3. Radiasi
Unit-unit pembangkit listrik (generator) atau distribusi listrik tegangan tinggi sudah pasti ada radiasi yang diakibatkan oleh arus induksi dari kawat penghantarnya.
Sampai saat ini efek radiasi listrik terhadap sel-sel penting dalam tubuh manusia masih diperdebatkan oleh para pakar kelistrikan apakah berbahaya atau tidak.
4. Kematian
Jika seseorang terkena sengatan arus listrik, maka orang itu hanya mampu bertahan sekitar + 3 menit dengan besarnya arus listrik yang mengalir ditubuhnya sebesar 0.40 Ampere, kemudian tidak dapat ditolong lagi / meninggal .
Dampak sengatan listrik bagi manusia antara lain adalah:
• Gagal kerja jantung ( Ventricular Fibrillation), yaitu berhentinya denyut jantung atau denyutan yang sangat lemah sehingga tidak mampu mensirkulasikan darah dengan baik. Untuk mengembalikannya perlu bantuan dari luar.
• Gangguan pernafasan akibat kontraksi hebat (suffocation ) yang dialami oleh paru-paru.
• Kerusakan sel tubuh akibat energi listrik yang mengalir di dalam tubuh,
• Terbakar akibat efek panas dari listrik.
Pencegahan dan penanggulangannya :
1. Kebakaran :
• Yakinkan isolasi kabel tidak terkelupas / pecah atau sambungan terminal tidak kendor yang bisa berakibat terjadinya percikan bunga api. Jika mendapati hal-hal yang demikian segera laporkan dan dibuatkan MWO untuk perbaikan.
• Apabila menjalankan salah satu motor , kemudian motor tersebut trip kembali sebaiknya hanya kita lakukan maximum 2 kali untuk meresetnya dan segera kita informasikan E/S Crew untuk mengecek / memperbaikinya.
• Apabila terjadi kebakaran segera isolasi daerah yang terkena dan gunakan alat pemadam kebakaran yang sesuai untuk memadamkannya.
2. Peledakan :
Yakinkan dulu jenis breaker / kontaktor yang akan kita switch off dan apabila dikehendaki harus menyetop dulu motor nya dari breaker / kontaktornya.
3. Radiasi :
Menurut pakar kelistrikan yang setuju bahaya radiasi listrik , batas aman bagi kita pada jarak + 3 meter dan berada selama 4 jam terus menerus pada lingkungan yang terjangkau radiasi.
4. Kematian :
• Jangan mencoba memegang kabel listrik terbuka, jika kabel itu masih dialiri listrik.
• Harus mematikan sumber arus listriknya apabila ada Maintenance Crew akan bekerja pada peralatan listrik. (Lo-To)
Tindakan yang harus dilakukan apabila terjadi kecelakaan terkena sengatan listrik:
• Jika mungkin putuskan aliran listrik.
• Apabila aliran listrik tidak dapat diputuskan, gunakan potongan kayu atau tali untuk memindahkan sikorban kecelakaan.
• Bila pernapasan korban terhenti berikanlah penapasan buatan dan bila jantungnya berhenti lakukan pijatan kearah jantung dan lanjutkan tindakan ini sampai bantuan kesehatan datang.
• Minta bantuan seseorang untuk mendapatkan bantuan pertolongan pertama dokter / ambulance.
seringkali orang selalu lengah atau tidak peduli dengan bahaya listrik yang tidak di sangka-sangka dapat menimbulkan korban luka bakar maupun korban meninggal dunia.perlu disadari setiap orang tua wajib memberikan pengarahan bagi anak-anaknya tentang bahaya listrik tersebut. beberapa tips untuk menghindari bahaya listrik :
1. jangan bermain layang-layang di sekitar jaringan kabel listrik
2. perhatikan putra-putri anda di rumah, jangan biarkan mereka memainkan kabel atau stop kontak listrik
3. jangan lupa mematikan setrika, bila tidak dipakai
4. jangan membakar sampah tepat dibawah jaringan kabel listrik
5. jangan menyambung sekering yang telah putus dengan serabut kawat, gantilah dengan yang baru
6. putuskan aliran listrik dari alat pembatas dan pengukur ( APP ) bila rumah anda kebanjiran/kebakaran
7. potonglah rantingpohon bila menyentuh kabel listrik di sekitar rumah anda
8. jangan mengaliri arus listrik pada pagar rumah anda, demi alasan keamanan
9. jangan menangkap ikan di empang dengan cara menggunakan aliran listrik ke dalam empang
10. periksa dan gantilah instalsi listrik rumah anda jika telah berumur 5 tahun
11. jika anda melihat kabel putus pada tiang listrik, jangan disentuh sebaiknya menjauhlah dan laporkan secepatnya ke Kantor Area Pelayanan PT PLN( Persero) terdekat.
Jika ada orang yang tersengat listrik dalam kondisi tidak bisa di lepas (menempel pada benda yang terkena arus listrik) :
1. hindari kepanikan
2. Jangan sekali-kali menolongnya dengan menyentuh langsung orang tersebut. Ini dapat berakibat fatal karena anda pun akan ikut tersengat listrik juga.
3. segera matikan sumber listrik (APP)
4. pukul bagian mana orang tersebut yang terkena aliran listrik hingga lepas dengan menggunakan bambu atau kayu atau bahan yang tidak mudah mengalirkan listrik
5. setelah orang tersebut dapat di lepaskan dari sengatan listrik dan dalam keadaan pingsan segera baringkan dan pukul bagian dadanya agar jantungnya berdetak lagi dan darah dapat mengalir kembali ke jantung dan seluruh tumbuh korban.
6. Segera beri minum air gula ini dapat sedikit mengembalikan tenaga korban.
Berikut adalah beberapa tips untuk menghindarkan anak dari bahaya:
Untuk Mencegah Luka Bakar
• Jika di rumah Anda menggunakan pemanas air untuk mandi, awasi jangan sampai anak memasuki kamar mandi dan membuka kran air panas sendirian.
• Jangan gunakan taplak meja atau tatakan piring besar, karena anak-anak dapat menariknya dan menyebabkan minuman atau makanan panas di atasnya tertumpah.
• Selalu tempatkan panci dan wajan ke bagian belakang meja dapur/kompor, jauh dari jangkauan anak.
Untuk Mencegah Cedera Senjata
• Jangan menyimpan senjata api, panah, kelewang, keris, senapan angin dan senjata lainnya di rumah. Anak laki-laki yang lebih besar cenderung suka memainkannya untuk alat bermain atau dipamerkan.
• Bila Anda harus menyimpan senjata di rumah, simpan di tempat yang aman terkunci dan jauh dari jangkauan anak.
Untuk Mencegah Tersetrum
• Tutup semua stop kontak yang terjangkau balita Anda.
• Cabut aliran listrik peralatan rumah tangga yang tidak digunakan.
• Ikat kabel lampu dan perangkat listrik lain dengan penjepit kabel agar tidak dikunyah bayi Anda.
Untuk Mencegah Luka Potong
• Simpan pisau, garpu, gunting, pisau cukur, gergaji dan alat tajam lainnya di laci dengan gerendel pengaman atau di lemari tinggi.
• Jauhkan gelas dan piring kaca dari jangkauan anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar